BAB I
A. Latar
Belakang masalah
Universitas Siliwangi (Unsil)
merupakan salah satu perguruan tinggi yang ada di Tasikmalaya. Di Unsil ada
beberapa jurusan yang didalamnya bergelut dalam dunia pendidikan. Salah satu
jurusan di Unsil yang bergelut dalam dunia pendidikan yaitu Jurusan Pendidikan
Jasmani Kesehatan dan Rekreasi. Dalam PJKR terdapat kurikulum yang berisi
berbagai mata kuliah yang harus ditempuh oleh mahasiswa. Salah satu mata kuliah
yang harus ditempuh yaitu motorik. Dasar gerak senam sendiri ada dua yaitu
dasar gerak senam irama dan dasar gerak senam artistic. Dasar gerak senam
artistic diperoleh mahasiswa PJKR angkatan 2010 pada semester 1.
Mahasiswa PJKR K’10 telah menempuh
dan lulus dalam mata kuliah dasar gerak senam. Pada saat pembelajaran dasar
gerak senam artistic banyak mahasiswa yang belum mampu melakukan beberapa macam
gerak dengan sempurna. Salah satu contoh yaitu pada saat melakukan sikap
handstand atau bertumpu pada kedua tangan, banyak mahasiswa yang mengalami
kesulitan untuk melakukannya. Lebih dari setengah jumlah mahasiswa belum mampu
melakukan handstand dengan baik dan benar. Banyak dari mahasiswa yang gagal
dalam melakukan handstand karena runtutan gerak yang salah dan juga belum dapat
memposisikan tubuh pada keadaan yang seimbang.
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka
penulis merumuskan masalah sebagai berikut:
1.
Apa yang
dimaksud dengan handstand?
2.
Bagaimana
analisis gerak handstand?
3.
Persendian
dan otot apa saja yang berperan dalam gerak handstand?
C.
Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini yaitu tentang analisa gerak
handstand dan teknik gerak handstand.
D. Tujuan Makalah
1. mengetahui gerakan
handstand.
2. mengetahui kesalahan-kesalahan
dalam handstand.
3. mengetahui komponen sendi
dalam pergerakan handstand.
E. Kegunaan
Makalah
Semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi
pembaca pada umumnya dan khususnya bagi penulis tentang pengetahuan olahraga senam
lantai (handstand).
F. Prosedur
Makalah
Makalah ini di susun dengan cara
menganalisis gerakan dalam senam lantai (handstand) dan pengumpulan data di
berbagai sumber.
BAB II
PEMBAHASAN
Analisis Gerak Handstand
Analisis Gerak Handstand
Handstand yaitu dimana posisi
telapak tangan sebagai tumpuan seluruh tubuh, yaitu dengan posisi tubuh dan
kaki lurus keatas dan pandangan kearah depan membentuk segitiga sama sisi
dengan bidang tumpu kedua telapak tangan.
A. Cara melakukan gerakan handstand yaitu:
1.
Sikap Awal
Berdiri tegak kaki diceraikan ke muka dan belakang.
2.
Persiapan
Bungkukkan badan, tangan menumpu selebar bahu, lengan
lurus, jari-jari tangan terbuka lebar, pandangan agak ke depan, pantat diangkat
setinggi-tinginya, tungkai depan bengkok, sedang tungkai belakang lurus.
3.
Gerak Ayunan
Ayunkan tungkai belakang ke atas diikuti tungkai
yang lain.
Kedua tungkai rapat dan lurus, membentuk satu garis
dengan badan dan lengan.
Pertahankan keseimbangan
B. Anlisis gerakan sebagai
berikut:
Pada sikap awal kaki diceraikan
kemuka dan kebelakang, ini dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan
kesetimbangan yang lebih stabil karena dengan menceraikan kaki maka titik berat
tubuh menjadi lebih rendah sehingga tubuh akan lebih stabil saat akan melakukan
gerak tahap selanjutnya.
Pada tahap persiapan tangan menumpu
selebar bahu, ini berhubungan dengan anatomi tubuh yaitu pada articulation
humeri. Articulatio humeri dibentuk oleh caput humeri dan cavitas glenoidales
scapule dimana posisi caput humeri masuk dalam cavitas glenoidales scapulae.
Agar sendi tersebut tidak rusak dan dapat menopang tubuh dengan optimal, maka
posisi caput humeri harus masuk pada tempatnya yaitu cavitas glenoidales dengan
sempurna. Keadaan dimana caput humeri masuk sempurna dalam cavitas glenoidales
yaitu saat kedua tangan menumpu selebar bahu.
Saat persiapan pantat dingkat
setinggi-tingginya dengan maksud untuk menambah gaya dorong kedepan sehingga
saat melakukan ayunan tungkai belakang menjadi lebih ringan. Tungkai belakang
lurus ini untuk memudahkan saat memposisikan tungkai dalam satu garis lurus
dengan badan dan lengan sehingga posisi lebih stabil karena gaya yang bekerja
hanya searah sumbu y (kebawah). Sedangkan tungkai depan bengkok, dengan menekuk
tungkai depan maka luas bidang tumpuan yang digunakan saat mengayun tungkai
belakang menjadi lebih lebar sehingga akan menjadi lebih ringan. Selain itu
saat tungkai belakang diayun lurus keatas maka tungkai depan juga akan
terangkat, saat mengayun tungkai belakang keatas maka gaya yang muncul adalah
gaya dorong yang arahnya kedepan sedangkan tungkai depan yang bengkok terangkat
memberikan beban atau gaya yang arahnya kebawah sehingga saat tungkai belakang
lurus berada dalam satu garis lurus dengan tubuh dan lengan tidak jatuh kedepan
karena gaya berat tungkai depan yang bengkok tadi arahnya berlawanan dengan
arah gaya tungkai yang lurus.
Pada saat melakukan handstand posisi
telapak tangan jari-jari terbuka lebar/renggang, hal ini diakukan untuk
memperluas bidang tumpuan sehingga gaya berat yang diterima oleh tangan menjadi
lebih kecil. Selain itu dengan terbukanya jari-jari maka akan diperoleh
keseimbangan yang baik.
Pandangan menghadap agak kedepan
membentuk segitiga sama sisi dengan bidang tumpu telapak tangan. Ini dilakukan
agar keseimbangan lebih slabil, dengan melakukan hal tersebut maka akan
memudahkan mengangkat kaki lurus keatas karena dengan menengadahkan kepala maka
arah gaya yang ditimbulkan menjadi seimbang melawan arah gaya yang ditimbulkan
oleh kaki. Kaki yang diangkat menimbulkan gaya yang arahnya kedepan, hal ini
akan membuat tubuh terlempar jatuh kedepan, sedangkan dengan menengadahkan
kepala maka gaya yang ditimbulkan yaitu kearah belakang atau berlawanan
sehingga akan menjadikan kaki kembali keposisi awal. Dengan mengkombinasikan
kedua gerakan tersebut maka gaya yang ditimbulkan akan berlawanan dan terjadi
keseimbangn dan hand stand dapat dilakukan dengan baik.
C.
Kesalahan-kesalahan
yang sering terjadi saat melakukan gerakan handstand yaitu :
·
Pinggang
terlalu melenting
·
Kepala
kurang menengadah
·
Siku-siku
bengkok
·
Penempatan
tangan dilantai kurang atau terlalu lebar.
·
Arah jari
tangan tidak kedepan dan jari tangan terlalu rapat
·
Ayunan kaki
keatas kurang baik (terlalu atau kurang kedepan dan lutut dibengkokan)
Pada saat melemparkan kaki keatas bahu mundur kebelakang dan kepala kurang
menengadah
·
Menegangkan
otot leher, bahu atau pinggang, sehingga menghambat gerakan.
·
Kurang usaha
mempertahankan sikap handstand untuk beberapa saat, sehingga cepat roboh.
·
Waktu roboh
melepaskan tangan tumpuan atau tidak menekuk kepala (untuk mengguling ke
depan).
D.
Cara
memberikan bantuan handstand yaitu:
Menopang/menahan panggul, belakang
paha, kedua pergelangan kaki, dan bahu si pelaku.
Bantuan dengan menopang pada bahu dilakukan untuk
pelaku yang bahu, lengan, dan tangannya belum cukup kuat.
Bagi siswa yang belum dapat atau sukar
melempar/mengayun satu kaki ke atas, dapat dilakukan pada tembok dengan dibantu
mengangkat satu kaki
Untuk gerakan yang ada pada
handstand terdapat beberapa komponen sendi yang menjaga posisi handstand tetap
dalam keadaan stabil, yaitu:
1.
Articulatio
humeri: dibentuk oleh caput humeri dan cavitas glenoidales scapule.
Sendi memperoleh penguatan dari beberapa jaringan ikat
antara lain:
-ligamentum ciracohumerale yaitu jaringan ikat yang
terbentang dari processus coracoideus ke kedua tubercula humeri (tuberculum
majus dan tuberculum minus).
-ligamentum glenohumerale yaitu jaringan ikat yang
terbentang dari tepi cavitas glenoidalis ke colum anatomicum. Ada 3 buah yaitu;
1) superius : cranial sendi, 2) medius : ventral sendi, 3) candal sendi.
Meskipun jaringan ikat tersebut memperkuat sendi,
tetapi penguatan terbesar diperoleh dari 4 otot disekitarnya, yaitu:
a.
Musculus
sufrapinatus, dari sebelah belakang sendi.
b.
Musculus
infraspinatus, dari sebelah belakang sendi.
c.
Musculus
teres minor, dari sebelah belakang sendi.
d.
Musculus
subscapularis, dari sebelah depan sendi.
2.
Articulatio
Cubiti/ sendi siku/articulatio composita.
Pada sendi ini dapat dibedakan menjadi 3 bagian sendi
yaitu;
a.
Articulatio
humeroulnaris, dibentuk oleh trochlea humeri dan incsura semiulnaris ulnae.
b.
Articulatio
humeroradialis, dibentuk oleh capitulum humeri dan fovea capituli radii.
c.
Articulatio
radioulnaris proximalis, dibentuk oleh circumferentia articularis radii dan
incisura radialis ulnae.
Ketiga acticulatio tersebut mempunyai simpai sendi
sebagai berikut:
a.
Ligamentum
collaterale ulnae;
b.
Ligamentum
collaterale radiale, terbentang dari epicondylus lateralis humeri ke ulna dan
ligamentum anulare radii.
c.
Ligamentum
anulare radii, melingkari circumferentia, articularis capituli radii dan
melekat pada tepi ventral dan dorsal incisura radialis ulnae.
3.
Beberapa
sendi yang lain yaitu:
-
Artic.
Intercarpa
-
Artic.
Carpometacarpea
-
Artic.
Carpometacarpea l
-
Artic. Metacarpophalangea
-
Artic.
Interphalangea.
Pada handstand otot yang dominan berperan menahan gaya
berat tubuh, antara lain:
Musculus sufrapinatus
Musculus infraspinatus
Musculus teres mino
Musculus subscapularis
Musculus brachioradialis
Musculus pronator teres
Musculus palmaris longus
Musculus fleksor carpi radialis
Musculus fleksor carpi ulnaris
Musculus fleksor digitorum superficialis
Musculus flexor pollicis
longus
Musculus fleksor digitorum profundus
Musculus pronator quadratus
Musculus ekstensor carpi radialis longus
Musculus ekstensor carpi radialis, dsb....
BAB III
PENUTUP
- Kesimpulan
Handstand yaitu dimana posisi
telapak tangan sebagai tumpuan seluruh tubuh, yaitu dengan posisi tubuh dan kaki
lurus keatas dan pandangan kearah depan membentuk segitiga sama sisi dengan bidang
tumpu kedua telapak tangan dan kita pun perlu
mengetahui teknik dasar handstand.
- Saran
Penulis
menyarankan kepada setiap orang yang akan melakukan gerakan handstand agar
untuk memperhatikan teknik dasarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar